Fenomena lubang api di uzbekistan dan Lumpur Lapindo

Sekilas gambar di samping tampak seperti sebuah lubang danau lava vulkanik
Menurut berita "Neraka" ini terletak di bawah tanah. Dalam kasus ini, "The Door to Hell" adalah sebuah area di Uzbekistan, dekat kota kecil bernama Darvaz.

Fenomena ini terjadi semasa kekuasaan Soviet pada 35 tahun lalu. Para geologi dan penambang, mengebor sebuah tambang. Hingga pada satu titik, gas muncul menghalangi aktifitas mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk membakar gas tersebut, dan akan kembali setelah semuanya terbakar.

Namun dugaan mereka salah, api dari gas tersebut tidak pernah habis, malah terjadi ledakan super dahsyat hingga membentuk kawah lebar sebesar 30 meter (100 kaki). Lubang besar kawa ini kemudian menelan semua wilayah pengeboran berserta segala peralatan dan kamp-kamp mereka.

Hingga kini tempat itu terus-menerus terbakar, dan endapan gas yang ada terus saja memproduksi api lava yang panas. Hingga penduduk dekat area itu terpaksa harus di ungsikan. Inilah yang disebut bencana hasil perbuatan manusia. (Sumber: Softpedia)

Lokasi lubang besar berapi ini berada di negara Asia Tengah, Terletak berdekatan dengan sebuah bandar kecil bernama Darvaz, Uzbekistan. fenomena ini dikenal oleh masyarakat setempat sebagai pintu neraka.

Kisah ini bermula kira-kira 35 tahun yg lampau. Seorang ahli geologis telah menggali tempat ini untuk mencari gas asli. Secara tiba-tiba semasa penggalian tersebut, mereka menemukan satu jurang besar di bawah tanah. karena terlalu besar sehingga semua peralatan penggalian tersebut telah masuk ke dalam jurang tersebut. Tiada siapapun yg

berani turun ke dalam jurang tersebut disebabkan jurang tersebut dipenuhi gas asli bumi. Untuk menghindari gas bumi yang akan mencemarkan bumi, mereka telah menyalakan api di dalam jurang tersebut dan semenjak dari itu sehingga kini, telah 35 tahun lubang ini terbakar tanpa henti walau sesaat.

melihat fenomena lubang berapi tersebut, jadi teringat dengan lumpur panas yang berada di Sidoarjo – jawa timur atau lebih dikenal dengan “Lumpur Lapindo”. ini penampakannya :

terdapat dua pendapat dari para ahli geoogi atas penyebab semburan lumpur sidoarjo, pendapat pertama, lumpur menyembur akibat kesalahan pengeboran atau under ground blow up. Pendapat kedua, karena fenomena alam terbentuknya gunung lumpu atau mud volcano.

menurut pemberitaan Lautan lumpur panas yang hampir berusia 4 tahun ini (29 Mei 2010) rencananya akan dijadikan salah satu titik transit wisatawan sebelum menuju wisata alam Gunung Bromo-Probolinggo.